Goooooooollllll!!!!!!!!
Begitu sorak sorai penghuni toko BJSP Computer dimana aku tinggal ketika Dendi Santoso menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Teriakan super keras mungkin terdengar sampai seberang jalan Galunggung, karena memang euforia dan rasa bangga menjadi satu karena AREMA INDONESIA adalah klub kebanggaan Kota Malang, Kota kelahiranku.
Awal Pertandingan
Kick-off dimulai kira-kira pukul 7 malam, saya tidak tahu pastinya, karena memang sedang berada di kamar sebelah. Setelah penyerahan Trofi Juara oleh Bpk. Andi Malarangeng dan beberapa komentar dari para komentator, akhirnya wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai.
Jalannya Pertandingan
Arema terus menyerang dengan memeragakan total footbal. Permainan cepat, umpan kaki ke kaki menjadikan pertandingan ini enak ditonton. Sedangkan ISL All Star pada awal pertandingan kurang begitu kompak dikarenakan mereka belum beradaptasi satu sama lain.
berikut ini kutipan dari detiksport.com
Tiga pemain mencetak dua gol di pertandingan ini, yakni Park Jung Hwan dan Aldo Barreto dari All Star, serta Roman Chmelo dari tuan rumah.Park yang bermain untuk PSM Makassar, membuka skor saat babak pertama berusia sembilan menit. Barreto, yang di musim ini tampil sebagai top skorer ISL, menggandakan keunggulan tim arahan Jacksen F Tiago melalui golnya di menit 13.Arema mulai merespons melalui gol buatan Chmelo di menit 22, disusul kemudian oleh striker andalannya asal Singapura, Noh Alam Shah, hanya selang dua menit dari gol pertama rekannya.Park membuat All Star memimpin lagi lewat gol keduanya di menit 38, setelah tendangannya tak bisa dihentikan kiper terbaik ISL musim ini, Mega Kurnia. Skor 3-2 bertahan sampai turun minum.Pertandingan menarik dan menghibur berlanjut di babak kedua. Belum lama restart, Barreto sudah membuat sebuah gawang bergetar lagi. Penyerang Bontang FC itu mendulang gol keduanya untuk All Star, sekaligus membuat Arema tertinggal 2-4.Didukung oleh puluhan ribu suporter fanatiknya, Arema tidak putus asa untuk memberi perlawanan yang lebih baik. Upaya itu berhasil ketika Chemlo dan pemain pengganti Dendi Santoso berturut-turut mencetak gol di menit 57 dan 64 untuk membuat skor imbang 4-4.Akan tetapi Arema tetap harus menyudahi pertandingan sebagai tim yang kalah. Adalah bomber Persib Bandung Cristian ‘El Loco’ Gonzalez yang merobek jala Mega Kurnia untuk kali kelima di menit 71, dan gol itu merupakan yang terakhir di partai ini. All Star menang 5-4.Semangat Aremania!!!
Kalah, Legowo, Bangga, Semangat!!!
Meskipun kalah, namun rasa bangga ini mengalahkan segalanya. Bagaimana tidak, melawan tim sekelas ISL All Star, Arema Indonesia mampu menyerang, menyamakan kedudukan walaupun kalah satu bola.
Namun yang perlu diingat adalah semangat juang para pemain Arema, suporter Arema Indonesia, Aremania dan Aremanita baik di dalam stadion maupun di luar stadion Kanjuruhan Malang.
Komentator ‘Ngguateli’
Ada beberapa hal menarik seputar pertandingan Arema vs ISL All Star yang baru saja ditayangkan di ANTV. Beberapa kali komentator, menurut saya terlalu lebay dan ngguateli ketika mengomentari pertandingan.
Seperti ketika Aldo Barreto mencetak gol pertama, salah seorang komentator mengatakan bahwa gol itu merupakan ‘Mukjizat’. Saya rasa tidak masalah dengan kata-kata itu, namun terlalu berlebihan.
Kedua, noise atau gumanan-gumaman para komentator seringkali terdengar karena reaksi spontan ketika melihat aksi-aksi para pemain.
Tapi saya bisa memakluminya karena permainan yang disuguhkan benar-benar sangat menarik dan penuh tawa. Mungkin inilah pertandingan terbaik yang pernah dilakoni oleh Arema Indonesia, di Indonesia, melawan para pemain terbaik Indonesia. Kami pantas Juara!!!
Arema mmg pnts jd jwra, trslah maju AREMA INDONESIA
Arema mmg pnta jd jwra, trslah maju AREMA INDONESIA
Arema mmg pnts jd jwra, trslh maju AREMA INDONESIA
pertandingan kemarin emang seru abis..
itu baru pertandingan bola! pake teknik bukan pake otot
Hidup arema.
salut
Salut pokoke karo arema-aremania khususnya aremanita…..
SaSaJi
Selamat buat Arema Indonesia…. memang pantas juara…..
Andai musim depan wajah ISL kita seperti yang ditunjukan Arema Indonesia dan All Star… Insya Alloh sepakbola Indonesia sepuluh langkah lebih maju…. Terlalu menarik untuk dikomentari….
Komentatore encene Ndeso tenan, dadi ndelok pemain apik main ngono wis nggumun.
Mbok dikomentari suportere arema seng mulai awal sampek akhir bengok suport orah kesel … blas gak dikomentatori.
Untung awak awak iki gak butuh komentator, tapi semangat suport to arema tok seng tak butuhno.
AREMA JUARA SAM …